Amazing Thailand (Day 1)

“The journey of a thousand miles begins with a single step.”
Lao Tzu

1431399855979
mohon abaikan kaki saya :p

Alhamdulillah setelah beberapa tahun gak mbolang akhirnya tahun ini kesampaian juga pergi berkelana. Pertemuan yang tanpa disengaja sejak bergabung dengan forum BPI, membuat saya bisa berkenalan dengan Didiet , Dudi dan Amel. Setelah berbulan² kami saling sapa, bercanda dan cela²an sampailah pada hari itu, 22 April 2015 akhirnya kita dipertemukan di bandara Soekarno Hatta. Pengen sih cerita sebelum ke Jakartanya ini, tapi kayaknya terlalu panjang nanti, perjuangan bangeeeet, dari jadwal travel dari Jepara ke Semarang nya yang diajuin, jadwal sriwijaya yang diajuin sehari sebelumnya 😦 lalu bikin pontang panting saya nyari pesawat penggantinya *yang kemudian saya untung dari uang kembalian* 😛 memutuskan naik raja delay yang ternyata beneran delay 😦 tapi masih untung karena pesawat berangkat malam itu juga, kalau enggak saya bakalan menangis darah, karena penerbangan ke Bangkok esok harinya itu pagi.

1431399451409
walau ketemu pertama kali, berasa udah kenal lama 😉

2015-05-12-10-15-20_deco

Baiklah, setelah penerbangan 3 jam dari Jakarta, sampailah kami di sini, Bangkok! yap… ini sedikit mimpi, belum sadar bahwa saya bisa nyampai Bangkok 🙂

gak baca bawah, trus disemprot petugas :))
gak baca bawah, trus disemprot petugas :)) karena nyelonong

Setelah urusan keimigrasian, kita keluar bandara, yang menurut kami mmm gitu deh, gak kliatan kalo bandara internasyional *heleh* ya maklum lah yak, bandara low cost :P. Begitu keluar kita naik bus A1, bis nya gak bagus sih dari luar, tapi skali lagi don’t judge the book by its cover bgitu masuk bis, langsung adeeem maklum Bangkok hari ini panasnya masyaallah ….

Kita turun di Mo chit yang lalu naik BTS ke National Stadium, jadi rencana hari ini kami akan check-in di sebuah hostel di kawasan Khaosan, kebetulan jalan menuju daerah itu ada Democracy Monument

melawan panas!
melawan panas!

Setelah berpanas²an cuman buat photo di situ, selanjutnya kita mencari Suneta Hostel menurut alamat di webnya sih daerah Khaosan, aslinya sih cuman belok kiri, pada prakteknya kita nyasar kanan, kiri, kanan gak ngerti, niat nanya di 7-eleven yang mungkin ngerti bahasa internasyonal pun gak membuahkan hasil (kita tanya di 2 toko yang berbeda) mmm maksudnya buat ngadem dan beli air minum sih :P, yang lalu ada warga lokal, yang sepertinya guide menunjukkan jalan menuju hostel kami. Lepas check in, update kekinian *maklum fakir wifi* kita mau ngiderin Kota Bangkok ^_^ jadi kita jalan ke Victory Monument, ke Santiphah Park sambil menikmati pemandangan dan buah yang kita beli didepan, yang sialnya saya kebagian buah yang mahal 😦 sementara Didiet dan Dudi dapet harga 10 bath, knapa saya dapet 30 bath *hufft*

1431400384134
kakinya gak sopan! wekekeke itu mangga 10 bath dan jambu 30 bath

Menjelang sore, kita menuju ke 4 Face budha yang berada di kawasan Erawan Hotel yang sore itu ramai dikunjungi.

di Tokyo, numpang poto sama sumo, biar kliatan langsing :p

Next destination kita ke Terminal 21  di daerah Sukhumvit Road jadi pemirsaaa mall ini tiap lantainya punya tema sendiri, temanya terdiri dari negara² ada Paris, Tokyo, Istanbul dll, niat kita sebenernya cuman mau ngadem 😛 sambil wifi an
tentunya 😀 Setelah puas wifi an dan ngadem, kita lanjut pulang ke hostel yang sebelumnya mampir ke kawasan Soi Cowboy saya lhoh baru tahu kalau itu red-light district  😐 saya berasa masuk di planet yang salah *glek* liat cewek² semi tlenji dan musik ajeb² yang mengikuti ..

cerita versi videonya bisa di klik disini

My life my adventure

Mendaki gunung lewati lembah
Sungai mengalir indah ke Samudra
Bersama teman bertualang
Tempat yang jauh belum pernah terjamah

Begitulah penggambaran kami, iya kami berenam anggota koskas jepara mencoba mengexplore keindahan alam di Jepara dengan bersepeda. Tujuan kami adalah air terjun Kedung Ombo, nama itu saya ketahui dari penduduk setempat, sebelumnya Bang Summa menyebutnya “black canyon“.

Kedung Ombo terletak kurang lebih 30 km dari Jepara, letaknya di desa Papasan Kecamatan Bangsri. Saya yang lahir dan besar di Jepara baru ngeh lho ada namanya desa Papasan 🙂

Perjalanan dimulai sekitar jam 13.00, kami janjian habis dhuhur kumpul dirumah, sepeda kami loading dari rumah ke Desa Papasan. Begitu sampai di sebuah MTS di desa Papasan, kami menitipkan mobil, dan mulai bersepeda

Featured image
dan petualang dimulai …

Awal sepedaan sudah dihajar dengan tanjakan yang berat, berat karena jalan nya bebatuan, diselingi kerikil kecil-kecil, karena takut kenapa-napa maka saya putuskan mendorong si juju saja *alesan* padahal gak kuat nanjak 😛

Featured image
menyebrangi sungai

Track nya sungguh maha dahsyat, licin, naik, turun, nyebrang sungai, ibaratnya ini paket komplit bersepeda 😉

Featured image
nyebrang kali lalu kecebur itu sesuatu lhoh 🙂

Featured image
this is amazing ….

Setelah melewati beberapa halangan dan rintangan, dengan nafas engap-engapan, muka merah padam, akhirnya kita sampai di air terjun ini 😀

Featured imageFeatured image

Terima kasih semua, sudah sabar menunggu saya di tanjakan dan turunan,

Edisi detox

image

Apa sih itu detox, jadi detoxifikasi adalah tindakan melakukan
pola makan dengan buah mentah sepenuhnya (whole day),
yang biasanya dengan cara di blender atau dimakan
dengan cara dikunyah.
Apa sih tujuannya, jadi detox berguna untuk membuang
timbunan kelebihan sampah dan racun yang telah
terkumpul dalam tubuh. Dan  ternyata sistem
pembuangan kita yang tidak efektif dan optimal akibat
ampas/sampah makanan masih ada yang tertinggal di
tubuh kita bisa membuat tubuh loyo Dan sakit2an.
Sampah yang tertinggal itu sebagian besar disimpan di
usus besar karena usus besar bisa membesar sampai lima
kali ukuran normalnya. “Sisa makanan yang tak bisa
keluar dipadatkan di dinding usus, akhirnya menumpuk
terus menjadi kerak. Nah, itu, kan, tempatnya penyakit.
Akan terjadi pembentukan racun.”
Selanjutnya, racun yang tersimpan di usus karena
dinding usus terdiri atas pori-pori yang menyerap semua
yang ada termasuk toksin akhirnya menyebabkan toksin-
toksin ini masuk ke pembuluh darah yang lalu beredar ke
mana-mana. Kalau sudah begitu, ya, pastilah akan
mengganggu kerja sel-sel dan jaringan-jaringan yang
lain.
Dengan demikian, tak ada salahnya bila kita melakukan
detoksifikasi secara rutin. Apalagi di zaman modern ini
kita banyak mengonsumsi jenis makanan yang tak bisa
diterima oleh tubuh, semisal makanan yang diawetkan,
makanan dengan pewarna, daging dan ayam yang
disuntik, makanan yang terpolusi pestisida, dan
sebagainya. Jelas bahwa kadar sampah yang harus
dihadapi tubuh pun makin meningkat. Jadi detoks secara
khusus sangat dianjurkan.
Jadi Mari kita mulai detox hari ini 😀 .. Smangaaat 🙌

Untuk Patrick

Sahabat yang aneh/ konyol itu bisa bikin kita awet muda, dan sahabat yang pintar itu bisa bikin kita lebih dewasa – @wow_spongebob

Saya memanggilnya Patrick, dan saya Spongebob, pasti bertanya-tanya kenapa Spongebob, ya karena dia cerdik kayak sayah 😀 *gak usah protes*

Patrick adalah tempat sampah saya, tempat dimana saya membuang rasa suka, duka, marah, benci. Ketika saya nelpon dan bilang “Patrick, aku pengen nangis” udah … dan dengan sabarnya dia dengerin saya yang lagi sesenggukan nangis, entah karena apa. Begitulah saya, dia paham betul sifat moody saya, paham betul pas saya lagi “kumat“. Pun ketika saya bbm butuh solusi, dia penulis skenario yang hebat, drama queen wannabe i guess 😉 Dia pemberi semangat ketika saya bilang ada yang mau “jodohin” dan tanpa kuminta kamu nerocos memberi nasehat-nasehat yang kadang saya anggap angin lalu, maap 😛

Saya sadar, disetiap perbincangan kita, ujung-ujungnya itu ‘Bodor’ Gak Mutu, dan gak pernah serius. Maap Patrick kalau kadang saya menertawakan kegagalan dan kedudulanmu, tertawa lepas ketika kamu bilang gagal bikin kue, tertawa terpingkal-pingkal ketika cerita gigimu ompong. Maap saya bukan teman yang baik ya 🙂

Pun dengannya, saya tahu kamu itu miss lebay, miss panic. Terkadang bertanya soal anaknya yang begini lah, begitulah, untung saya Spongebob yang pintar dan cerdik :-p. Tak jarang juga dia menceritakan soal rumah tangganya, dan saya cuman dengerin, yah kan saya SINGLE dan blom pengalaman soal beginian, dan pastinya kamu tahu kan, bahwa kadang cuman dengan mendengarkan keluh kesah itu meringankan, bukan butuh solusi 😀

Dan akhirnya Patrick, saya kelak akan menceritakan pada anak cucuku, bahwa saya bangga mempunyai teman sebaik kamu, i love u more and more …

Srikandi Inspirasi Bagi Negeri

Saya tahu jalan yang hendak saya tempuh itu sukar, penuh duri, onak, jalan itu berbatu-batu, berjendul-jendul, licin, belum dirintis dan walaupun saya tidak beruntung sampai ke ujung jalan itu, walaupun saya sudah akan patah ditengah jalan, saya akan mati dengan bahagia, sebab jalan itu sudah terbuka ……..         (surat Kartini)

Ini bukan perjalanan yang singkat bagi saya, seribu empat ratus kilo bukan ukuran yang pendek, ini touring pertama dan terpanjang saya. Terpilihnya saya sebagai wakil Jepara dan Jateng bukan proses yang instant, walaupun mengikuti proses seleksi, saya masih berasa “ajaib” karena om Irwan (koordinator tim seleksi Jateng) memilih saya sebagai wakil Jawa Tengah (dan walaupun ini merupakan keinginan saya sejak tahun lalu).

Sempat mengalami stress  berat, sebelum keberangkatan saya ke Aceh, stress ini beralasan memikirkan bakal teman-teman saya yang para pesepeda hebat, sedang saya ini merasa pesepeda “abal-abal” dan belum berpengalaman, karena denger cerita para peserta Srikandi tahun ini kualitasnya lebih dibanding tahun lalu.

247076_10200537333852616_1015421318_n

Setelah sehari dimanjakan dengan berjalan-jalan seputaran Aceh, mengunjungi hutan kota, museum Tsunami, pantai lampuu, rumah tjut nyak dien dan diakhiri jamuan makan malam di kantor gubernuran.

308505_10200548378088715_855042986_n247106_10200548313647104_1297899003_n

Jumat, 5 april 2013 etape pertama ”Srikandi Inspirasi Bagi Negeri” resmi dimulai, dengan dilepas wakil walikota banda aceh, diiringi istri duta besar denmark dan ketua b2w serta teman-teman pesepeda dari aceh, mereka mengiringi sampai kilometer 5. Etape pertama ini Banda Aceh menuju sigli menempuh jarak 110 km kurang lebih, cenderung landai sampai kilometer 50 an, selanjutnya nanjak setinggi 500 mdl, saya benar-benar merindukan turunan, hari pertama dan sudah disuguhi tanjakan itu ”sesuatu”.

Pagi yang cerah di Sigli, etape kedua ini menuju bireun dengan jarak tempuh 105 km, cenderung flat jadi bisa ngebut *ups* ya beberapa kilo kita sempet 30km/jam whaat??? Marshalnya gak bener ini 😀 . Di hari kedua ini ada peristiwa yang tidak kita inginkan, mungkin lalai karena keenakan jalanan yang cenderung flat, pasukan srikandi lengah, sehingga ada yang menabrak batu dijalan, berakibat ’kocar-kacir’ dijalan, beberapa luka, tapi masih bisa ditangani oleh tim medis,syukurlah tidak memerlukan penanganan yang serius.

Etape tiga, Bireun menuju lhoksemauwe dengan jarak tempuh 61 km, jarak tempuh yang pendek, bisa dimanfaatkan pasukan srikandi untuk sedikit beristirahat, setelah 2 hari perjalanan yang panjang dan persiapan untuk etape selanjutnya yang panjang.

Etape ke empat lhoksemauwe menuju Langsa dengan jarak tempuh 165 km, selain jarak yang panjang, kendala lain adalah cuaca yang sangat panas disertai angin. Dikilometer 90 an pasukan srikandi di evakuasi, selain waktu sudah terlalu malam, dan jarak yang masih terlalu panjang serta faktor keamanan yang mengakibatkan kami, pasukan srikandi dievakuasi.

Etape kelima Langsa menuju Pangkalan Brandan, dengan jarak tempuh 85 km kami pasukan srikandi  dilepas dikantor bupati langsa. Etape ke enam Pangkalan Brandan menuju Medan dengan jarak tempuh 84 km, oiya pangkalan brandan ini kota kecil, kami pasukan srikandi bertemu dengan pasangan pesepeda dari Inggris, mereka sudah 10 bulan bersepeda, setelah menjelajah Indonesia mereka akan menuju Australia, kereen. Mereka juga mengikuti rombongan kita sampai Medan. Sore hari kita sampai di Medan, disambut Wakil Wali Kota Medan di lapangan merdeka.

Image

Setelah enam hari bersepeda, kami pasukan srikandi diberi off riding, tapi tetap saja kita gowes menuju istana Maemun, ke YPAC, ke museum “RAHMAT” International Wildlife Museum & Gallery dan ke Ace Hardware.

2013-06-17_09.08.39

Etape ketujuh dari Medan menuju Pematang Siantar sepanjang 130 km, hari pertama setelah off riding, dan bertambah lagi teman baru, karena beberapa teman ada yang tidak bias mengikuti full touring ini. Jalan cenderung flat sampe kilometer 100, dan mulai menanjak, hingga sampai di Pematang Siantar jam 7 malam.

Etape ke delapan dari Pematang Siantar menuju Parapat dengan jarak temput 48 km, pendek sih, tapi mulai etape ini jalan mulai nanjaaaaaaak, jadi judulnya welcome to the jungle muahahaha *ketawasetan* Walaupun jalan nanjak, tidak berasa karena sepanjang kiri dan kanan jalan banyak pohon besar, jadi ndak berasa panas, namun kita selalu disarankan banyak minum. Kita sangat terpuaskan di akhir etape ini, selain ada turunan, juga pemandangannya … subhanallah … danau toba di depan mata, sungguh ini pengalaman yang tidak bisa terbayar. Dan kejutan lainnya kita dapat bonus jalan-jalan menyebrangi pulau samosir yihaaaa ..

ImageImage

Etape ke Sembilan Parapat ke Tarutung dengan jarak tempuh 110 km, ajaib banget pagi ini selain sarapan nasi goreng di hotel kita juga sarapan TANJAKAN horeeee, jadi etape ini kita nanjak dari 900 mdpl ke 1400 mdpl dapet bocoran dari panitia kalau mereka sudah menyediakan 2 mobil evakuasi, dan itu tidak terpakai, memang hebat euy para Srikandi ini *ketjupketjup*

Etape ke Sepuluh Tarutung ke Sipirok dengan jarak 78 km, perjalanan pagi ini diiringi hujan. Baju kami yang basah oleh hujan, pun kering dijalan. Jalan menuju sipirok ini sungguh-sungguh terjal, jalanan yang berlubang dan nanjak, serta turunan curam yang basah oleh hujan, merupakan tantangan tersendiri buat para Srikandi, dan ini seperti rute terpanjang L Ini jalan lintas Sumatra dan kondisi jalan berlobang-lobang dimana-mana. *prihatin*

Etape ke sebelas Sipirok ke PadangSidempuan dengan jarak 30 km, kata om Taufik yaa ini buat fun bike aja :p jiaaah. Karena jarak yang relatif pendek kita berangkat jam 9 pagi. Sipirok ini berada dipuncak, dingin dan tidak ada sinyal L paraaah paraaaah tapi pemandangannya ajiiiib 😉 Di PadangSidempuan ini ternyata terkenal dengan kota salak, dan ajaibnya salak ini berwarna merah *gak semua sih*

Etape ke dua belas Padang Sidempuan ke Kotanopan dengan jarak 112 km  hingga di point pertama para srikandi ‘buas’ menyantap mie rebus dan ini dosa terbesarku, makan mie instant :p Di etape kali ini banyak sekali kejutan-kejutan, yang tiba-tiba di jalan di sambut tarian daerah. Dan ternyata mereka mengikuti kita dibelakang, jadi semangat gowesnya :p

Image

Etape ke tiga belas dari Kotanopan ke lubuksikaping dengan jarak 101 km. Seperti etape-etape sebelumnya, jalanan masih nanjak dan turun, pemandangan hijau dan menyegarkan namun kondisi jalan masih belum bersahabat, sesekali menemui jalanan yang rusak, tapi setelah memasuki propinsi Sumatra Barat jalanan berangsur-angsur membaik J Memasuki kecamatan Rao kita disambut baik oleh pihak pemerintahan setempat, dijamu makan siang, dan sepanjang jalan disambut meriah oleh penduduk setempat, bagi saya ini sambutan yang luar biasa, Sore setelah finish kita dijamu snack sore, dan malamnya dijamu makan malam lagi di Rumah Nagari, tempat tinggal walikota, kita bersenang-senang malam ini, bernyanyi dan berjoget melupakan sejenak tanjakan untuk etape esok hari :p

Image

Etape ke empat belas Lubuk Sikaping menuju Bukit Tinggi dengan jarak 70 km, setelah dilepas oleh walikota kita melanjutkan perjalanan, banyak sambutan disepanjang jalan, anak-anak sekolah dan masyarakat memberikan lambaian tangan. Parahnya itu, anak-anak sd melambaikan tangan pas ditanjakan *pasangmukasenyum* Kita melewati batas khatulistiwa, mampir di museum Imam Bonjol, selain itu kita juga ikut menanam pohon, dan pohonnya diberi nama masing-masing srikandi, jadi berapa tahun lagi kita panen ya 😉 Pada etape ini saya sempet jatuh, tapi no pain no gain lah, gak asyik kalo perjalanan kita lempeng-lempeng aja *halah* Sampai Bukit Tinggi kita dibawa ke Lobang jepang, lalu menuju jam gadang, icon kota Bukit Tinggi.

ImageImage

ImageImage

Etape ke lima belas dari Bukit Tinggi ke Padang jarak tempuh 90 km, setelah dilepas oleh ketua DPRD (sebelumnya dijamu sarapan, lengkap dan enak pak hehe) kali ini perjalanan ditemani oleh dubes Norwegia dan istri. Kita sempat mampir di Pesantren putri, Perguruan Diniyah, pondok putri pertama di Padang Panjang. Etape ini banyak point-point, kita ‘ditraktir’ sate padang, berhenti di air terjun Lembah Anai, dan kebahagiaan tersendiri itu ketika memasuki kota Padang. Bersyukur ketika memasuki rumah dinas Gubernur Sumatra Barat, kami berpelukan, akhirnya selesai juga tanjakan itu. Ini sebuah perjalanan yang berharga sekali buat saya, pengalaman yang tidak bisa terbeli oleh apapun 🙂

ImageImageImage

Image

Saat mimpi jadi nyata

Image

Foto diatas itu waktu perayaan hari kartini tahun 2012, saya berfoto dengan sebagian srkiandi b2w jilid 2, yang waktu itu mengambil rute Jepara ke Bandung. Sebenarnya waktu itu saya ingin sekali ikut, namun karena telat daftar dan ketidak tahuan informasi, gagal lah  cita-cita itu. Dan foto bawah itu ketika tahun ini saya bisa bergabung pada Srikandi b2w jilid 3 yang mengambil rute Aceh ke Padang. Ini sebuah mimpi yang menjadi nyata. Bagi saya ini adalah pencapaian terbesarku tahun ini, menjadi bagian dari Srikandi.



kopdar kopdaaaaar

Lebaran kemaren isinya kopdar dan kopdar dan kopdarr….

Dari ketemu temen³ hemm lebih tepatnya sih sesepuh blog yak 😛 Om Sam dan Om Mamat, baindewe kita pertama dan terakhir ketemu itu awal tahun 2007 an yak, pas acara go-blog di kaliurang. Dan sekarang om sam ini sudah beranak pinang *tsah* 🙂 udah ada mbak Yeni, Sophie dan calon dedeknya 🙂 kalo om mamat ini gak tau ya masi setia sama si Lupi kayaknya 😛 Image

Hari yang beda ketemu dengan teman² sekolah, berhubung ibu²nya ini pada sibuk dan macem² jadi agak alot mau ketemu dimana 🙂 akhirnya ketemuan di Phuket, baindewe itu masakannya aceeeeeeem dan pedeeeeeeeesss langsung bereaksi perutku 😦

Dan akhirnya para mboook kita ketemuuaaaaaan … Mbak Unai, Mbak Fa, Hilda , Mbak Wiedy dan Mbak Isma yang baru beberapa hari pulang dari Hawai bawa oleh² coklat hiks 😦 ndak berani makaaan, senangnya kita ketemuan yaaaa *peyukpeyuk*

Pertanyaan itu …

Lebaran sudah lewat, bagi yang single *emm ini si sebenernya curcol diri sendiri yak* 😛 mungkin ada perasaan lega. Apalagi silaturahmi sana sini pertanyaannya slalu sama dari tahun ketahun pula.
“kapan nikah”
….
*sigh*
Nikah? siapa sih yang gak kepengen, ada temen sharing , temen berbagi suka dan duka, tapi
kan gak gampang, ‘gak semudah membalikkan telapak tangan’ kita nikah bukan untuk satu atau dua hari, perlu banyak pertimbangan, menurut saya sih, salah gak ya 😀
Aah lebaran sudah lewat, dan semoga gak ada pertanyaan seperti itu lagi ketika dateng ke kawinan temen besok 😛

Terakhir dari saya, semua akan indah pada waktunya, seperti namaku *biggrin*